Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Universitas Andalas Targetkan Seluruh Proses Akademik

Written By admin on Sabtu, 10 September 2011 | 20.19


Universitas Andalas, Kota Padang, menargetkan untuk mendigitalisasi seluruh proses akademik dalam dua tahun ke depan.
Pelaksana Tugas Rektor Universitas Andalas, Febrin Anas Ismail, Sabtu (10/9/2011) mengatakan hal itu, usai mewisuda mahasiwa perguruan tinggi negeri tersebut.
Febrin mengatakan, budaya digital yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi dan perubahan media analog menjadi digital, memang tidak bisa dielakkan. Hal itu juga menjadi tantangan bagi mahasiswa dan para lulusan, untuk menghadapi tantangan yang ditandai dengan mulai berevolusinya media konvensional menjadi media baru ke dalam sistem digital.
"Universitas Andalas juga harus mendigitalkan semua proses yang ada mulai proses belajar mengajar, pengelolaan akademik, keuangan, dan lain-lain," kata Febrin.
Hal itu selain akan bermanfaat untuk mahasiswa dan tenaga pengajar, alumni, dan sejumlah pihak diharapkan bisa lebih terfasilitasi.
Febrin menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah mulai melangkah untuk mendigitalisasi sejumlah proses, dan diharapkan dalam dua tahun ke depan keseluruhan proses itu bisa dilengkapi.
Febrin menambahkan, pada periode ini Universitas Andalas mewisuda 1.930 orang mahasiswa. Jumlah itu lebih besar dibandingkan dengan wisuda periode sebelumnya yang meluluskan 1.110 mahasiswa. 
20.19 | 0 komentar

UI Kukuhkan 2 Guru Besar Kedokteran Anak



Universitas Indonesia, Sabtu (10/9/2011) pagi, mengukuhkan dua guru besar kedokteran anak pada Fakultas Kedokteran.
Sidang dipimpin oleh Rektor UI Prof Dr der Soz Gumilar Kartasasmita di aula Fakultas Kedokteran UI Kampus Salemba, Jakarta.
Pidato pengukuhan pertama dilakukan Prof Dr dr Jose Rizal Latief Batubara SpA (K) berjudul Monitoring Pertumbuhan Anak, Suatu Upaya untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anak. Jose kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, 21 Januari 1952.
Pidato pengukuhan kedua disampaikan Prof Dr dr Bambang Supriyatno SpA (K) berjudul Obstructive Sleep Apnea Syndrome pada Anak: Ikhtisar Perkembangan Mutakhir. Bambang kelahiran Jakarta 22 November 1960.
Sidang pengukuhan guru besar ini diikuti secara terbuka oleh kerabat, kolega, dan sanak saudara Jose dan Bambang. Ruang aula sampai tidak mampu menampung hadirin, sehingga panitia menyediakan kursi di ruang lobi dan menyediakan  dua televisi layar datar.
Namun sayang, kualitas sound system yang diperdengarkan di lobi tidak bagus. Pidato dan pembicaraan selama di ruang sidang tidak terdengar dengan jelas.
20.12 | 0 komentar

Rektor UI & Presiden RI

 Isinya menyebut tidak kurang 33 nama dari tujuh fakultas sebagai produser, sutradara, aktor utama, dan aktor tambahan skenario penggulingan. Hampir semua elemen sivitas akademika ada di situ: anggota Majelis Wali Amanah (MWA), guru besar, dekan, senat akademik, dan ikatan alumni (Iluni).
Jika dokumen itu benar, mengapa ada begitu banyak orang mau berbuat seperti itu? Apakah nama-nama sekaliber Emil Salim, Martani Huseini, Pratiwi Sudarmono, Harkristuti Harkrisnowo, Rhenald Kasali, Hikmahanto Juwana, Firmanzah, T Basarudin, Ratna Sitompul, Donny Gahral Adian, dan Ade Armando "mempersoalkan" rektor tanpa alasan logis? Hanya semata iri, iseng, atau bahkan semua ingin menggulingkan dan berhasrat menjadi rektor seperti isi dokumen tersebut?
Dengan gaya sensasi "bom buku", tiba-tiba sebuah dokumen diantar ke Kelompok Kerja Wartawan Depok. Judulnya, "Dokumen Rahasia, Rekaman Percakapan dari Skenario Besar Penggulingan Rektor Universitas Indonesia". Masuk ke masalah isi, ternyata utamanya adalah "sadapan" pesan singkat (SMS) dari telepon beberapa nama di atas. Selain melanggar hukum, sebagian isinya dipelintir dan diletakkan dalam konteks yang keliru.
Selain sadap-menyadap bergaya intelijen ini, sesungguhnya masih ada aneka telepon dan SMS intimidatif pada beberapa nama.
Forum resmi
Dokumen itu pun tidak memuat apa yang terjadi dalam forum resmi. Sebagai contoh, dialog langsung Iluni FISIP UI dengan Rektor UI atau forum terbuka antar-elemen sivitas akademika tanggal 5 September. Konteks pertanyaan kritis dan orasi dihilangkan sama sekali. Yang ada hanya kebenaran tunggal si penulis dokumen rahasia. Pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa intelijen dan gaya intimidasi masuk keurusan kepemimpinan sebuah universitas.
Jawabannya barangkali soal doktor honoris causa dari Rektor UI untuk Raja Arab Saudi. Jelas, sebagian besar warga UI terluka dengan pemberian yang umumnya mereka ketahui dari media itu. Kalau tidak ada "bocoran" berita dari arabnews.com, bisa jadi tak ada media di Indonesia dan warga UI tahu.
Lepas dari perasaan tersebut, hampir semua nama yang dituduh justru sadar bahwa gelar itu relatif sulit dicabut. Ini terutama karena kesalahan utamanya bukan pada penerima, melainkan pada pemberi dan proses tata kelola yang bermasalah.
Dokumen juga tidak menyebut peran mediator DipoAlam. Padahal, justru nama Sekretaris Kabinet ini yang menimbulkan tanda tanya soal kemungkinan intervensi pemerintah!
Seharusnya, sikap pemerintah jelas dalam kasus doktor honoris causa ini. Ketika Ruyati, tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi, dieksekusi, Presiden SBY membuat konferensi pers (23/6/2011) dan menyatakan telah menulis surat keprihatinan kepada Raja Arab Saudi. Isinya, "protes keras Kepala Negara RI atas eksekusi almarhumah Saudari Ruyati yang menabrak kelaziman norma dan tata krama internasional dengan tidak memberitahu pihak Indonesia".
Lalu, bagaimana mungkin, jika Presiden marah, Rektor UI dan utusan khusus presiden untuk Timur Tengah malah memberi Raja Arab Saudi gelar kehormatan? Apakah Presiden SBY cuma pura-pura marah demi pencitraan?
Lalu, melalui nama-nama pejabat negara di atas, dia meminta Rektor UI memberikan penghargaan untuk "berdamai"?
Semoga tidak. Karena jika benar, sandiwara pencitraan itu akan makin membuat banyak pihak terluka.
Tuntaskan segera
Bagaimana ke depan? Kisruh tata kelola UI harus tuntas segera. Selama ini, banyak pihak sadar bahwa membawa masalah ini ke media seperti membuka aib sendiri.
Namun, filsafat dan etika komunikasi mengajarkan: lebih baik bicara untuk memperbaiki keadaan. Bandingkan dengan lembaga penegakan hukum kita yang tokoh-tokohnya justru saling menutupi aib.
Jelaslah, posisi kisruh ini relatif tidak ditujukan untuk mencabut gelar. Sebagian besar pihak justru menyambut opsi Mendiknas (Kompas/7/9/2011) berupa memperpanjang masa jabatan MWA sampai transisi selesai dan mempercepat pemilihan rektor.
Petahana tentu boleh maju sesuai aturan dan asas keadilan. Selesai masalah ini, energi dan waktu kita harus digunakan kembali untuk mengupas secara jernih ketidakjelasan nasib TKI, kasus Nazaruddin, Bank Century, IT KPU, rekening gendut, wisma atlet, korupsi Kemnakertrans, dan seterusnya.
(Penulis adalah Dosen UI, yang Namanya juga Disebut dalam Dokumen Rahasia)
20.11 | 0 komentar

Sekolah Tinggi Teologi Borneo

  Sekolah Tinggi Teologi Borneo Info PENMARU S.1 Prodi: Teologi(S.Th) & PAK (S.Pd.K)

Sekolah Tinggi Teologi Borneo adalah lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan Yayasan Kasih Agape Borneo, kampusnya terletak di kota Sosok, Kalimantan Barat. Membuka 2 program studi yakni Teologi dengan gelar S.Th dan Pendidikan Agama Kristen dengan gelar S.Pd.K. Semester ini kuliah akan dimulai pada bulan Agutus 2011. dan tersedia sponsorship full bagi 60 pendaftar pertama dan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi. Info selengkapnya di sini STT BORNEO
  
20.07 | 0 komentar

Tips Hadapi Wawancara Beasiswa Agar Tidak Grogi


Tahap wawancara biasanya menjadi tahap akhir dari sejumlah proses yang dilalui dalam seleksi beasiswa. Tak sedikit yang gagal di tahap ini. Masih grogi menghadapi wawancara beasiswa? Dengan persiapan matang, Anda pasti akan lebih siap!
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah, mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Tak hanya pengetahuan dan persiapan jawaban, tetapi juga hal-hal teknis yang kadang terlupa.
Pastikan Anda sudah tahu tempat wawancara
Beberapa hari sebelum wawancara, ada baiknya Anda sudah mengetahui lokasinya. Hal ini berguna bagi Anda untuk beradaptasi dengan kondisi tempat Anda akan diwawancara. Adaptasi sangat perlu untuk kebutuhan psikologi Anda.
Gunakan pakaian formal
Cara Anda berpakaian juga akan memberikan kesan tersendiri bagi pewawancara. Oleh karena itu, gunakanlah pakaian formal yang membuat Anda akan terlihat rapi. Hal ini juga menunjukkan keseriusan dan kepercayaan diri Anda saat menghadapi wawancara.
Persiapkan diri dengan melihat pertanyaan-pertanyaan umum
Mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para juri merupakan salah satu tips yang bisa Anda tempuh untuk menghindari grogi saat wawancara. Ada baiknya juga Anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.
Jangan datang mepet waktu!
Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal dari waktu yang dijadwalkan. Jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan, segera beritahu pewawancara. Namun,  usahakan jangan terlambat. Hal ini bisa membuyarkan konsentrasi sehingga akan berefek pada jawaban-jawaban yang Anda lontarkan. Sangat banyak pewawancara langsung menganggap gagal ketika Anda terlambat karena melihat bahwa Anda tak mampu disiplin.

Persiapkan semua kelengkapan administrasi

Sebelum berangkat ke tempat wawancara, cek kembali semua perlengkapan Anda. Pastikan tak ada yang tertinggal. Barang-barang administratif ini yang biasanya diperlukan saat pewawancara menanyai Anda.
Oya, satu hal yang tak kalah penting namun  masih dianggap remeh oleh kebanyakan orang adalah mengingat nama pewawancara. Hal ini jangan Anda lupakan. Pewawancara akan merasa diperhatikan saat Anda mulai tahu dan hafal nama-nama pewawancara.
Tunjukkan rasa percaya diri Anda
Perlihatkan kepada pewawancara bahwa Anda betul-betul berkompeten untuk memperoleh beasiswa tersebut. Namun, bukan berarti Anda menunjukkan sikap arogan dan sombong dihadapan mereka. Banyak calon penerima beasiswa yang gagal saat wawancara lantaran terkesan sombong dan takabur saat menjawab pertanyaan pewawancara.
Jelaskan secara rinci jawaban demi jawaban
Anda juga perlu memperhatikan jawaban demi jawaban yang Anda sampaikan kepada pewawancara. Jika Anda memberikan jawaban yang ‘nyeleneh’ dan ngawur, akan menjadi penialain tersendiri bagi pewawancara. Memberikan jawaban yang rinci dan tepat tak ada salahnya. Namun, jika Anda sudah tak mampu menjawab, tunjukkan kepada pewawancara bahwa Anda kurang mengetahui mengenai hal yang ditanyakan. Sebisa mungkin hindari sikap ‘sok tahu’ dalam wawancara.
Penting juga untuk Anda ketahui bahwa jawaban-jawaban yang Anda keluarkan biasanya akan memunculkan pertanyaan baru bagi pewawancara. Jadi berhati-hati dalam menjawab perlu Anda perhatikan.
Persiapkan mental
Penting juga untuk Anda ketahui bahwa terkadang pewawancara sengaja menanyakan hal-hal yang sifatnya tidak begitu penting. Hal ini dilakukan guna menguji mental Anda. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak masuk akal pun dilontarkan. Tak jarang si pewawancara memperlihatkan aksi-aksi diluar dugaan Anda. Misalnya, membiarkan Anda berdiam selama 5-10 menit tanpa mengajukan pertanyaan apa pun atau bisa saja ia terlihat asyik membaca koran dengan membiarkan Anda berdiam diri.
Jangan lupa ucapkan "terima kasih"
Usai wawancara, jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada pewawancara. Hal ini berguna untuk memperlihatkan bahwa Anda menghargai mereka.
20.04 | 0 komentar

UI Peringkat 201 Universitas Terbaik Dunia 2009

JAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) masuk peringkat 201 Universitas Terbaik di dunia untuk tahun 2009  meningkat tajam dari ranking tahun 2008 di peringkat 287 dan tahun 2007 peringkat 395.

"UI mengalahkan banyak universitas prestisius di negara-negara tetangga, bahkan untuk sosial science peringkat UI mencapai 102 dan 104 untuk arts and humanities," kata Rektor UI Dr Gumilar Somantri seusai Peresmian Perluasan Perpustakaan Depdiknas di Jakarta, Kamis (8/10).

Lembaga pemeringkat perguruan tinggi prestisius Times Higher Education - QS World University Ranking (THE-QS World) baru saja mengumumkan secara resmi ranking 500 universitas terbaik dari 5.000 perguruan tinggi dunia yang disurvei.

Indikator yang dijadikan rujukan, ujarnya, performa riset dan publikasi, performa pengajaran seperti prestasi mahasiswa, efisiensi internal, internasionalisasi dan performa lulusan yang dilihat dari penyerapan oleh pasar tenaga kerja.

UI juga termasuk dalam rangking 34 Asia pada 2009, naik dari peringkat 50 tahun lalu, padahal banyak universitas berkualitas di Jepang, di Korea Selatan, China dan India.

Sedangkan di Asia Tenggara, UI masuk dalam peringkat kelima, di mana di atas UI adalah National University of Singapore, Nanyang Technological University di Singapura, Universitas Chulalongkom di Thailand serta Universiti Malaysia.

Pencapaian dalam peringkat universitas kelas dunia menurut dia, juga sejalan dengan prestasi mahasiswa UI yang gemilang pada 17 kompetisi tingkat internasional sepanjang 2009.

Prestasi tersebut antara lain, lomba debat Bahasa Inggris dunia di Melbourne, Australia di mana Indonesia meraih juara I dan gelar honorable mention pada World Mathemathics Championship di Beograd Serbia.

Gumilar mengatakan, dalam bidang riset, UI juga terus berbenah di mana jumlah publikasi penelitian nasional maupun internasional yang dihasilkan peneliti UI pada tahun 2009 meningkat menjadi 10.050 publikasi dari 9.050 publikasi pada tahun 2008.

Untuk meningkatkan kualitas dan memperoleh wawasan global, UI juga mengirim 325 peneliti dan dosen ke luar negeri pada 2009, meningkat dari tahun 2008.

UI juga bekerja sama dengan ratusan perguruan tinggi dunia dan membuka kelas-kelas internasional serta membuka diri seluas-luasnya bagi mahasiswa asing di mana ada sekitar 2.000 mahasiwa asing berkuliah di UI saat ini.
20.01 | 0 komentar

Universitas Paramadina Kerjasama dengan Universitas Harvard


JAKARTA, KAMIS - Universitas Pramadina menandatangani kerjasama dengan Universitas Harvard membentuk South East Asia Peace Lab. Siaran pers yang diterima Kompas dari Humas Universitas Paramadina di Jakarta, Kamis (9/10) malam menyebutkan, penandatanganan kerjasama dilakukan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan PhD dengan Direktur Program Kebijakan Kemanusiaan dan Riset Konflik (HPCR) Universitas Harvard, Prof. Claude Bruderlein di kampus Universitas Paramadina di Jakarta hari ini.

Pembahasan draft MOU antara keduanya sudah dirintis sejak tahun lalu. Bruderlein yang mewakili Universitas Harvard, dan Deputi Rektor Akademik dan Riset Universitas Paramadina Totok Soefijanto, menggodoknya sejak tingkat draft hingga mematangkannya untuk membentuk Indonesia Peace Lab.

Namun hasil kunjungan Totok ke Harvard pada 25 Agustus 2008 lalu menyimpulkan bahwa scope program lebih baik diperluas hingga ke tingkat Asia Tenggara.

Bruderlein, Direktur HPCR International yang juga menjabat sebagai Direktur Program Master bidang Global Health di Harvard School of Public Health mengatakan, dewan eksekutif HPCR International menilai lembaga Indonesia Peace Lab terlalu fokus ke wilayah negara, sedangkan HPCR sebagai lembaga global harus bisa memayungi isu perdamaian di tingkat kawasan.

"Oleh sebab itu, HPCR ingin Indonesia Peace Lab ditingkatkan liputannya ke tingkat South East Asia Peace Lab," kata Bruderlein. SEA Peace Lab sendiri bertujuan menyebarkan cerita sukses Indonesia dalam memerangi konflik di tanah air kepada bangsa-bangsa lain di dunia agar mereka dapat mengambil pelajaran berharga.

"Proyek ini untuk memberikan training kepada para peace building profesionals di Indonesia dan negara-negara tetangga," ujar Anies.
19.59 | 0 komentar

Welcome Guys

Categories